Gula Aren Laris Manis
Dihimpun dari informasi sejumlah media Di PALI Kades Modong Hermawan, menjelaskan kepada sejumlah awak media Selasa (22/11) bahwa pembuatan gula Aren perlu proses waktu beberapa jam sampai gula tersebut mengumpal baru lah dicetak jadi Gula Aren, dengan dibantu masyarakat untuk membuatnya.
"Adanya pembuatan gula aren gula tersebut berasal dari pohon Enau, dan setiap kali acara adat, biasanya masyarakat membuat gula tersebut, sumber dana langsung dari dana desa melalui Bumdes, hasilnya pun masuk di kas keuangan desa, “ ujar Hermawan.
Sebagai Kades dirinya sangat bangga melihat warga yang penuh semangat dalam menggali potensi daerah dan Gula Aren ini salah satu kekhasan di Kabupaten PALI.
"Pemasaran produksi gula aren ini sebelumnya hanya dipasarkan di pedesaan, tapi Alhamdulillah saat ini mulai meningkat hingga ke Provinsi Sumsel," tambah Hermawan.
Wabup PALI Ferdian Andreas Lacony mengatakan kepada KabaRakyatsumsel.com PALI, bahwa dana pedesaan sangat besar. "Oleh karena itu potensi daerah seperti gula aren ini harus ditonjolkan. Mengingat potensinya yang cukup besar dan dipasarkan hingga keluar PALI," katanya. Ferdian pun mengatakan dengan adanya Bumdes yang dibentuk Pemkab PALI, masyarakat bisa mengeluarkan ide kreatifnya. "Kita akan coba sampaikan pengolahan gula aren ke Kementrian Desa agar menjadi salah contoh potensi Desa yang dapat diandalkan," terangnya.
Menurutnya harga karet saat ini, tambah Ferdian bisa membuat terobosan baru agar masyarakat mendapat penghasilan. "Tinggal saja bagaimana cara warga memanfaatkan Dana Desanya," harap Ferdian.(sendi)
