Warga Minta Penambang Pasir Ditata Ulang
MUBA, KBRS-Para penambang pasir tradisional berjarak kurang lebih 100 meter dari bibir Sungai Musi yang padat, mengkhawatirkan warga karena ditakutkan terjadi longsor.Menurut pengakuan warg Kelurahan Balai Agung yang rumahnya berada persis dipinggir tebing Sungai Musi sebut ssaja Subairin, khawatir terjadi longsor.
"Kami khawatir terjadi longsor, akibat pasir yang ditambang dibelakang rumah kami ini. Penambang jugo tampaknyo dak menghiraukan dampak buruk terjadi pada warga pinggir sungai ini," ungkap Subairin, saat ditemui Kamis (6/10).
Warga lainnya menambahkan, pengambilan atau penambangan pasir menggunakan tongkang yang biasa disebut klotok atau ketek. Dalam sehari, mencapai 2 hingga 5 klotok perhari dengan muatan puluhan kubik.
"Yang jadi pertanyaan kita, apakah penambang ini sudah dapat izin atau belum. Makanya kami minta Dinas Pertambangan dan Energi untuk dapat menata ulang penambang ini," jelasnya.
Terpisah, Dinas Pertambangan dan Energi Muba saat dikonfirmasi melalui stafnya mengatakan kalau Distamben Muba sudah tidak lagi melakukan penataan karena Distamben sudah dialihkan ke Provinsi. "Untuk lebih jelas dapat menghubungi UPTD Distamben," sarannya.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan UPTD Distamben Muba belum bisa ditemui.(rdi)