Kepala SMA 1 Tanjung Raja Diduga Tak Transparan Kelola Dana BOS
OGAN ILIR, KBRS-Kepala SMAN 1 Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir (OI) diduga tidak transparan dalam pengelolalan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).Hal ini dikeluhkan oleh sejumlah guru yang melakukan aktifitas kegiatan mengajar disekolah tersebut.
Seorang guru yang dirahasiakan namanya mengaku jika sejak kepala sekolah ini menjabat selama dua tahun terakhir, pengelolaan dana BOS disekolah ini tidak diketahui oleh para guru, baik dari jumlah dana yang diterima maupun penggunaan dana yang dikucurkan pemerintah pusat itu.
"Bagaimana kami bisa tahu, dalam tiap rapat yang dilakukan sekolah setiap bulan, kepala sekolah tidak pernah untuk membahas dana BOS bersama guru. Terlebih saat kita tanya, sang kepala sekolah langsung marah dan mengatakan kalau guru tidak perlu tahu soal dana BOS ini," ujarnya, baru- baru ini.
Lanjut dia, kepala sekolah juga sering melakukan pungutan terhadap para siswa untuk melakukan perbaikan fasilitas sekolah. Selain itu menurutnya pernah juga pungutan terhadap siswa dilakukan untuk pembelian gorden jendela sekolah.
"Hal ini kan sudah jelas semuanya ditanggung dalam dana BOS kenapa masih dilakukan pungutan terhadap siswa. Sedangkan setahu kami disekolah ini jumlah siswanya mencapai 800 orang. Tentu dana BOS yang dikucurkan pemerintah sangat banyak, dikemanakan uang tersebut," cetusnya.
Senada guru lainnya yang tetap dirahasiakan namanya mengaku, sang kepala sekolah juga melakukan pungutan terhadap siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler. Padahal kata dia, kegiatan tersebut diklaim dalam dana BOS, tapi pungutan terus dilakukan oleh sang kepala sekolah hingga sekarang.
"Ya setahu kami dalam satu siswa dikenakan biaya Rp 2 ribu setiap pertemuan. Dalam seminggu ada 2 kali pertemuan. Sedangkan siswa yang mengikuti ekskul sebanyak 800 siswa. Kalau ditotalkan dalam seminggu kepala sekolah menerima sebesar Rp 3,2 juta. Dikemanakan uang tersebut, terlebih kegiatan ekskul tersebut diklaim dalam dana BOS," bebernya.
Dirinya pun berharap pihak Disdik Oi segera menegur atau memberi sanksi kepada sang kepala sekolah, karena menurut dia permasalahan ini akan segera dibawa ke DPRD OI jika tidak ditindak lanjuti pihak dinas.
"Kita tidak bisa terang-terangan dalam menyuarakan permasalahan ini, mengingat kita hanyalah bawahan, karena pasti akan berdampak bagi pekerjaan kita kemudian hari," sesalnya.
Sementara Kepala SMAN 1 Tanjung Raja Sutinawati belum bisa diklarifikasi terkait hal ini, saat dihubungi selulernya dalam keadaan aktif namun tidak diangkat. Begitupun saat dikonfirm melalui sms juga tidak dibalas.
Terpisah, Kasi Pendidikan SMP/SMA Disdik OI, Marsudi saat dikonfirmasi terkait hal ini tidak bisa berkomentar banyak, dirinya mengaku akan segera berkoordinasi dan turun kesekolah untuk mengkonfirmasi permasalahan tersebut. "Kita berterima kasih atas adanya laporan ini, segera kita turun kesekolah untuk mengecek kebenarannya," singkatnya saat dihubungi via selulernya.( lbs)