OJK Minta Perusahaan Tingkatkan Kualitas Laporan Keuangannya
Jakarta (28 September 2016) - Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) meminta agar perusahaan di Indonesia terus meningkatkan kualitas
laporan tahunannya agar memiliki karakter dan mampu berkompetisi lebih
luas lagi.
“Semakin banyak perusahaaan di Tanah Air yang terus
memberikan laporan keuangan terbaik sehingga mempunyai karakter
tersendiri juga mampu berkompetisi di tingkat Asia Tenggara,” kata Ketua
Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad saat menggelar Annual Report Award (ARA) 2015 yang bertempat di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (27 September 2016).
Perhelatan ini sendiri merupakan ajang penghargaan kepada
perusahaan yang dianggap memiliki catatan kinerja laporan keuangan
terbaik tahun 2015.
"Presiden Jokowi minta kita membangun keunikan. Harus siap
untuk bersaing di negara-negara AS1EAN. Menuju siap bersaing itu, salah
satunya dengan tata kelola keterbukaan informasi perusahaan di
Indonesia," ujar Muliaman.
Menurut Muliaman, penilaian terhadap perusahaan dilakukan
berdasarkan praktik pengelolaan keterbukaan informasi ke publik.
Perhelatan ARA tahun ini merupakan ajang ke 15 yang dilaksanakan sejak
OJK terbentuk tahun 2002. Sedangkan pada pelaksanaan ARA 2105 saat ini
mengusung tema "Selamanya Indonesia".
Muliaman kembali mengatakan, melalui penataan dan laporan
keuangan perusahaan secara baik, dapat juga menggaet minta investor
untuk melakukan kegiatan usaha di Indonesia.
Dia ingin pada tahun-tahun selanjutnya perusahaan di
Indonesia yang memiliki kriteria tata pengelolaan keterbukaan informasi
secara baik di level Asia Tenggara terus bertambah jumlahnya dari yang
lalu. "Tahun depan harus ada 10 perusahaan," tutur Muliaman.
Sementara, Ketua Panitia Penyelenggara ARA 2015 yang juga
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida menyatakan, ajang
seperti ini amat penting untuk Pemerintah Indonesia sehingga diketahui
perusahaan mana saja yang telah menerapkan keterbukaan informasi.
Perusahaan yang menerapkan tata laporan keterbukaan
informasi secara baik, tutur Nurhaida, berarti juga ikut mendukung
terwujudnya peningkatan perekonomian nasional secara berkesinambungan.
"Komitmen kami untuk mendorong good governance ke
perusahaan di Indonesia agar terus meningkatkan pelaksanaan tata kelola
yang baik dalam menjalankan kegiatan usahanya," kata Nurhaida.
Menurut dia, terciptanya tata kelola keterbukaan informasi
secara baik di perusahaan ikut membantu pembiayaan pembangunan dan
infrastruktur yang sedang digalakkan pemerintah.
Pada pelaksanaan ARA 2015 ini, Nurhaida mengungkapkan,
sebanyak 303 perusahaan yang berpartisipasi tercatat memiliki laporan
keuangan secara baik. Jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yaitu
294 perusahaan.
"Untuk peserta ada 303 perusahaan, meningkat 3,06% dibandingkan tahun 2014 sebesar 294 perusahaan," ucap Nurhaida.
Bukan hanya itu saja, jumlah partisipasi Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) pada tahun ini juga bertambah, bahkan amat signifikan.
Tercatat, pelaksanaan ARA sebelumnya hanya tiga BPR yang menjadi
peserta, namun kini jumlahnya mencapai 11 BPR.
Bertambahnya jumlah BPR yang menjadi peserta, kata
Nurhaida, menjadi alasan untuk membuat penilaian khusus kategori BPR
pada tahun mendatang. ***