Di Prabumulih Bikin Jalan Dan Siring Tak Seiring Sejalan
PRABUMULIH, KBRS-Sangat lucu dan menggemaskan, saat melihat hasil hasil pembangunan terutama pembangunan infrastrukutur di Kota Nanas Prabumulih. Bagaimana tidak lucu dan menggemaskan, saat kita melihat jalan dan siring tak seiring sejalan.
Seperti yang terlihat nyata di pembangunan Jalan Bungaran 6 Kebun Duren Kecamatan Prabumulih Barat Prabumulih, Kamis (11/8). Dinas PU Tampaknya menganggarkan pembangunan jalan Bungaran, tapi juga menganggarkan pembuatan siring yang juga melintasi jalan Bungaran 6 Rt2 Rw3 Kebun Duren Kelurahan Prabumulih.
Beberapa warga terutama ibu-ibu yang juga penduduk di Rt2 Rw3 saat dibincangi, menyatakan pembangunan jalan Bungaran 6 merupakan inisiatif warga.
Seperti yang terlihat nyata di pembangunan Jalan Bungaran 6 Kebun Duren Kecamatan Prabumulih Barat Prabumulih, Kamis (11/8). Dinas PU Tampaknya menganggarkan pembangunan jalan Bungaran, tapi juga menganggarkan pembuatan siring yang juga melintasi jalan Bungaran 6 Rt2 Rw3 Kebun Duren Kelurahan Prabumulih.
Beberapa warga terutama ibu-ibu yang juga penduduk di Rt2 Rw3 saat dibincangi, menyatakan pembangunan jalan Bungaran 6 merupakan inisiatif warga.
"Yo pak jalan ni usulan warga sini," terang salah seorang warga bernama Ida.
Tak lama, seorang warga bernama Hilda mendekat dan juga buka suara terkait siring dan jalan yang tak seiring sejalan ini. "Kami jugo sempat tanyoke samo pemborong jalan ni, makmano siring ni dak dibuatke saluran banyu (platdecker-red), kagek banyunyo ngalir kemano. Uji pemborong jalan ni, nak dibongkar, tapi nunggu serah terimo gawean dulu," papar Hilda panjang lebar.
Ketika ditanya apakah saat hujan, air yang mengalir di siring ini kemana larinya, mereka kompak menjawab karena belum datang hujan ketika siring ini selesai dibangun.
Hal lain yang bikin gemas lagi, entah kemana papan nama proyek pembangunan jalan Bungaran 6 ini diletakkan.
Dari informasi yang didapat dilapangan, jalan ini sempat retak dan pecah saat dilewati kendaraan tonase besar saat menganggkut batu material untuk membuat siring yang tak jauh dari pembangunan jalan ini, namun dikerjakan pemborong yang berbeda.
Tak lama, seorang warga bernama Hilda mendekat dan juga buka suara terkait siring dan jalan yang tak seiring sejalan ini. "Kami jugo sempat tanyoke samo pemborong jalan ni, makmano siring ni dak dibuatke saluran banyu (platdecker-red), kagek banyunyo ngalir kemano. Uji pemborong jalan ni, nak dibongkar, tapi nunggu serah terimo gawean dulu," papar Hilda panjang lebar.
Ketika ditanya apakah saat hujan, air yang mengalir di siring ini kemana larinya, mereka kompak menjawab karena belum datang hujan ketika siring ini selesai dibangun.
Hal lain yang bikin gemas lagi, entah kemana papan nama proyek pembangunan jalan Bungaran 6 ini diletakkan.
Dari informasi yang didapat dilapangan, jalan ini sempat retak dan pecah saat dilewati kendaraan tonase besar saat menganggkut batu material untuk membuat siring yang tak jauh dari pembangunan jalan ini, namun dikerjakan pemborong yang berbeda.
"Sang pemborong jalan sempat komplain dan minta perbaiki jalan yang sudah dibangunnya, kepada pemborong siring," tutur sumber tadi-yang tak mau disebut namanya.
Hilda dan Ida pun sempat menyatakan, retak dan pecahnya jalan ini bukan hanya dilalui truk tonase besar saja."Tapi pemborong jalan ini sedikit nian pak ngamparke batu pecahnyo," ujar mereka serempak.(bmg)
Hilda dan Ida pun sempat menyatakan, retak dan pecahnya jalan ini bukan hanya dilalui truk tonase besar saja."Tapi pemborong jalan ini sedikit nian pak ngamparke batu pecahnyo," ujar mereka serempak.(bmg)