Ketika SBY Dipandang Sebelah Mata
PALEMBANG, KBRS-Susilo Bambang Yudhoyono atau yang SBY adalah Presiden ke enam Republik Indonesia.Ia menjadi Presiden RI selain mendapat dukungan dari rakyat, serta diusung penuh oleh Partai Demokrat yang juga didirikannya sejak tahun 2001.
Saat itu, sosok dan figur SBY begitu dielu-elukan. Siapapun yang memasang foto SBY dipastikan adalah kader militan Partai Demokrat. Hingga, SBY sukses memimpin Indonesia selama sepuluh tahun.
Para kader atau simpatisan Partai Demokrat, tampaknya tunduk dan patuh terhadap arahan dan petunjuk dari SBY, walaupun saat itu dia tidak memimpin langsung Partai Demokrat, tapi segala macam yang berkaitan dengan intruksi politik partai, para petinggi Demokrat, tak akan lancang mendahului SBY.
Pun saat Pilcaleg, Pemilukada Provinsi dan kabupaten/kota, spanduk kader Demokrat, tak lupa memasang foto SBY. Dan tak ayal, banyak para calon legislatif, para kandidat gubernur dan bupati atau walikota, tertolong oleh foto SBY.
Sekarang, setelah tak lagi menjadi Presiden, SBY didapuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Waktu, tenaga dan fikiran SBY dicurahkan penuh untuk kembali membesarkan Partai Demokrat.
Lantas apa yang terjadi sekarang, tampaknya SBY tak lagi dipandang dan menjadi magnet bagi kader Demokrat.
Seperti spanduk yang dipasang oleh Partai Demokrat Sumsel saat Lebaran tadi, tak lagi melampirkan foto SBY. Bandingkan dengan Pandu Tani Indonesia, yang dengan gagahnya memajang foto SBY.
Lantas ada apa dengan Partai Demokrat Sumsel, yang tak lagi memegang komitmennya untuk membesarkan Partai Demokrat dan SBY sebagai ikon dan magnet Partai Demokrat?.(bmg)