Balai Benih Ikan Disnakan OI Terbengkalai
INDERALAYA, KBRS- Balai Benih Ikan (BBI) milik Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang berada di Desa Tanjung Pering Kecamatan Inderalaya kondisinya terbengkalai. Terbengkalainya keberadaan BBI terlihat dari tidak beroperasinya kegiatan pembibitan ikan yang telah terjadi sejak tiga bulan terakhir.
Hal ini dapat dilihat dari tertutupnya pintu masuk BBI dengan gembok. Selain itu, sebagian besar infrastruktur baik dam pagar BBI maupun kolam pembibitan sudah mengalami kerusakan. Bahkan sebagian dinding kolam mengalami ambles.
Kerusakan infrastruktur sebenarnya sudah terjadi sejak musim hujan lalu. Namun tidak ada tanda dilakukan perbaikan.
Menurut penuturan warga setempat kalau kegiatan pembibitan sudah lama tidak berjalan sejak tiga bulan terakhir.
“Ketika musim penghujan beberapa bulan lalu, aktivitas di BBI tidak pernah terlihat. Apalagi kegiatan pembibitan ikan disana. Bayangkan saja dinding kolam saja banyak yang ambles. Bagaimana mau melakukan pembibitan, kolam pembibitan saja digenangi air,”kata Syafei, warga Desa Tanjung Pering, Kecamatan Inderalaya, kemarin saat berdialog dengan awak media ini.
Menurut dia, pembibitan ikan yang dilakukan Dinas Perikanan dan Peternakan di BBI dinilai menghamburkan anggaran saja. Sebab alokasi dana yang ditujukan untuk pembibitan terbuang sia-sia lantaran seluruh kolam digenangi air hujan.
Dia berharap ada baiknya dana alokasi pembibitan ikan dapat dialihkan ke sector lain yang membutuhkan seperti pemberian bibit pertanian ke kelompok tani dan lainnya.
“Sejak BBI dibangun, belum ada manfaat yang diberikan ke masyarakat sekitar. Harusnya ini menjadi atensi penting bagi Dinas Perikanan dan Peternakan untuk menindaklanjutinya,”tuturnya.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Tarmudji membantah kalau keberadaan BBI tidak berfungsi. Buktinya, ditahun ini saja pihaknya masih mengalokasikan anggaran untuk pembibitan ikan patin, lele dan nila dengan nilai masing-masing 200 induk ikan.
“Ya, BBI tetap berjalan. Tahun ini saja kami anggarkan pembelian induk ikan masing-masing 200 induk ikan. Hanya saja waktu itu masih musim hujan sehingga belum dilakukan pembibitan,”jelasnya.
Untuk perbaikan pagar dam BBI maupun dinding kolam, pihaknya akan berkoordinasi dengan DPRD OI. JIka memungkinkan dan ada anggaran, pihaknya akan segera memperbaiki kerusakan tersebut.
Khusus untuk pembibitan ikan gurami, lanjut dia, saat ini sangat sulit untuk dibudidayakan. Kendati sudah pernah belajar dalam mengembangkan program pembibitan ikan itu, namun hingga saat ini belum sepenuhnya berhasil.
“Kami akui pembibitan ikan gurami sangat susah. Kalau secara alamiah dapat dikendalikan. Tapi saat ditangani secara teknis dan ilmu yang dimiliki terkadang tidak sesuai dengan harapan. Ternyata banyak induk ikan gurami yang mati,” tuturnya.(Lbs)