Kapolda Sumsel: Hilangkan Tradisi Sajam di Pinggang
OGAN ILIR, KBRS-Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Pol Drs. Djoko Prastowo meminta kepada masyarakat, khususnya Kabupaten Ogan Ilir (OI) untuk dapat menghilangkan tradisi lama, yakni menyimpan senjata tajam (sajam) jenis pisau di pinggang. Jika kedapatan masih menggunakan tradisi lama, maka akan ditindak tegas sesuai hukum berlaku.
“Tujuan kami datang ke sini, semata-mata untuk meninjau langsung kondisi satuan di wilayah Kabupaten/Kota di Sumsel. Khusus daerah yang belum memiliki Mapolres, berada di Kabupaten PALI dan Empat lawang. Banyak Daerah Otonomi Baru (DOB) yang belum mandiri sehingga masih membutuhkan bantuan dari Kabupaten induk atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan pusat,” kata Kapolda saat kunjungan kerja ke Mapolres OI, Selasa (31/5/2016).
Disamping itu, dirinya meminta masyarakat OI untuk dapat ikut berpartisipasi dalam menyukseskan even-even besar Nasional maupun Internasional yang digelar di Palembang. Apalagi Provinsi Sumsel menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 2018 mendatang. Pihaknya menginggatkan agar kebiasaan jelek seperti mencopet dan sajam di pinggang dapat dihilangkan.
“Jangan sampai kebiasaan jelek seperti mencopet dan sajam masih ada. Negara Indonesia ini semakin rusak oleh keberadaan peredaran narkotika yang makin hari makin marak. Saya imbau pula, jika ada sekelompok masyarakat yang melakukan ideologi komunis maka jangan ragu untuk dilaporkan segera. Nanti petugas akan menindaknya,” tegasnya.
Sementara Kapolres OI, AKBP Arif Rifa’i menambahkan, situasi dan kondisi di wilayah hukum OI biasanya banyak terjadi curat, curas dan curanmor (3C). Termasuk pula penganiayaan, senpi dan ditambah dengan tingginya tingkat penganguran di OI.
“Tujuan kami datang ke sini, semata-mata untuk meninjau langsung kondisi satuan di wilayah Kabupaten/Kota di Sumsel. Khusus daerah yang belum memiliki Mapolres, berada di Kabupaten PALI dan Empat lawang. Banyak Daerah Otonomi Baru (DOB) yang belum mandiri sehingga masih membutuhkan bantuan dari Kabupaten induk atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan pusat,” kata Kapolda saat kunjungan kerja ke Mapolres OI, Selasa (31/5/2016).
Disamping itu, dirinya meminta masyarakat OI untuk dapat ikut berpartisipasi dalam menyukseskan even-even besar Nasional maupun Internasional yang digelar di Palembang. Apalagi Provinsi Sumsel menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 2018 mendatang. Pihaknya menginggatkan agar kebiasaan jelek seperti mencopet dan sajam di pinggang dapat dihilangkan.
“Jangan sampai kebiasaan jelek seperti mencopet dan sajam masih ada. Negara Indonesia ini semakin rusak oleh keberadaan peredaran narkotika yang makin hari makin marak. Saya imbau pula, jika ada sekelompok masyarakat yang melakukan ideologi komunis maka jangan ragu untuk dilaporkan segera. Nanti petugas akan menindaknya,” tegasnya.
Sementara Kapolres OI, AKBP Arif Rifa’i menambahkan, situasi dan kondisi di wilayah hukum OI biasanya banyak terjadi curat, curas dan curanmor (3C). Termasuk pula penganiayaan, senpi dan ditambah dengan tingginya tingkat penganguran di OI.
“Secara internal, untuk tingkat inspektur masih sedikit jumlahnya. Bayangkan, di Polsek hanya ada satu orang intel. Untuk mengantisipasi 3C itu, maka kami telah membentuk tim khusus,” singkatnya.
Plt Bupati OI, H. M. Ilyas Panji Alam mengatakan, sangat senang dengan kunjungan Kapolda Sumsel ke Bumi Caram Seguguk.
“Pemkab OI siap membantu satu unit mobil Patwal dan akan membangun lima Mapolsek yang belum ada. Mudah-mudahan polisi akan selalu menjadi pelindung masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, juga dilaksanakan penandatanganan prasasti Mako Sub Sektor Lubuk Keliat dan perjanjian MoU antara Pemkab dan Polres OI. Pun pemberian bantuan rompi anti peluru, helm gratis.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD OI H Ahmad Yani, Unsur Muspida, SKPD Pemkab OI, Tokoh Masyarakat, Organisasi dan Alim Ulama.( Lbs)